Selasa, 01 Juni 2010

Biopori, Solusi Multiguna


Terinspirasi oleh tanah Dieng yang telah rusak dan diskusi dengan teman, saya jadi ingin mengangkat isu perbaikan air dan tanah melalui biopori. Bisa jadi banyak orang tak tahu apa yang dimaksud dengan biopori, oleh karenanya, saya bermaksud untuk mempopulerkannya barang sebentar.

Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah (www.biopori.com). Kita sendiri dapat membuatnya, dengan menggali lubang dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, yang nantinya kita isi dengan sampah organik untuk memacu timbulnya biopori. Lubang biopori buatan ini umum disebut Lubang Resapan Biopori (LRB). Keunggulan dan manfaatnya antara lain meningkatkan daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos, dan memanfaatkan fauna tanah atau akar tanaman (www.biopori.com).

Keunggulan dan manfaat itulah yang kita gunakan untuk melaksanakan program Go Green. Disadari atau tidak, banyak yang menggembar-gemborkan Go Green dengan penanaman banyak pohon, namun tak dipikirkan bagaimana merawat pohon-pohon tersebut. Akibatnya, banyak bibit-bibit pohon yang percuma ditanam, karena mati tak terawat. Terutama pada daerah yang kering dan banyak angin, yang membuat bibit pohon kekurangan air dan tumbang karena ringkih. Belum lagi karena tanah yang kritis terlalu lama kosong sehingga tidak subur dan mengakibatkan bibit-bibit pohon program Go Green kekurangan nutrisi dan tak tumbuh dengan baik sebagaimana harapan para penanam yang berjuang untuk menghijaukan lahan-lahan kritis.

Selain itu, LRB merupakan salah satu solusi yang tepat untuk menyuburkan kembali tanah-tanah pertanian yang tak lagi subur karena terlalu banyak diberi pupuk kimia. Seperti Dieng, misalnya. Dibarengi dengan keserakahan manusia, tanah di Dieng yang subur terus-menerus dipupuki dengan zat-zat kimia berlebih dengan harapan panen makin melimpah, pun hutan-hutan dirambah hanya untuk menanam kentang. Hal ini membuat tanah di Dieng mengeras, asam, tak subur, dan tercemar. Begitu pula air tanahnya, yang membuat air susu ibu-ibu di Dieng mengandung zat polutan. Saya yakin hal ini tak hanya terjadi Dieng saja, mengingat sebagian besar petani di Indonesia memang tak memiliki standar pendidikan dan keterampilan yang cukup, terutama menyangkut pelestarian lingkungan.

Dengan mempopulerkan LRB, beberapa masalah lingkungan di Indonesia akan terselesaikan secara bertahap. Karena LRB memaksimalkan daya resap air pada tanah, maka resiko banjir dapat dikurangi, terutama banjir yang diakibatkan buruknya sistem atau mampatnya saluran air, banjir kiriman, dan curah hujan tinggi. Air tanah juga dapat dilindungi kelestariannya, mengingat beberapa bahkan ratusan tahun mendatang kebutuhan akan air bersih akan meningkat berkalilipat, dan akhir-akhir ini air tanah mulai terancam keberadaannya karena ulah manusia. Produksi gas rumah kaca penyebab pemanasan global, khususnya karbondioksida dan metana, juga akan berkurang karena sampah organik yang menghasilkan gas-gas tersebut diolah menjadi kompos. Di samping itu, masalah pengolahan sampah yang selalu membuat pemerhati lingkungan sakit kepala, dapat teratasi, paling tidak, untuk sampah organik.

Kesuksesan penanaman pohon akan meningkat jika disertai pembuatan LRB. Menurut www.biopori.com, lokasi yang tepat untuk membuat LRB salah satunya di sekitar pohon. Dengan ini, maka pupuk pohon akan tersedia secara alami tanpa kita harus repot untuk menyediakannya. Apabila program gabungan ini dilaksanakan secara massal, penghijauan lahan-lahan kritis akan semakin mudah. Karena tanah menjadi subur lebih cepat daripada penanaman tanpa LRB, cadangan air meningkat, dan pohon-pohon dengan sendirinya akan tumbuh cukup nutrisi.

Tak hanya masalah lingkungan, LRB dapat pula membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keuntungan buat petani tak hanya tanah yang menjadi subur, tapi juga kompos yang dapat dipanen secara berkala, bisa dijual, ataupun digunakan sendiri untuk menghemat pemakaian pupuk buatan yang makin lama makin mahal, sehingga bisa menekan biaya produksi. Karenanya, agribisinis berkembang, dan bisa jadi mengukuhkan Indonesia sebagai negara yang benar-benar pantas dijuluki sebagai negara agraris. Pupuk yang alami ini bisa pula digunakan sebagai awal pergerakan pertanian atau perkebunan organik, sehingga ketergantungan terhadap pupuk kimia berkurang dan konsumen diuntungkan karena kualitas komoditi panen organik jelas lebih baik daripada yang menggunakan zat-zat kimia. Dan bila dikembangkan secara serius, pertanian organik ini dapat dijadikan salah satu komoditi ekspor unggulan, yang secara langsung tak hanya meningkatkan penghasilan devisa, tapi juga kesejahteraan rakyat pada umumnya, dan petani pada khususnya.

Awalnya sepele memang. Namun, lubang-lubang ini luar biasa manfaatnya karena mampu mengharmonisasi komponen-komponen alam. Setelah mengetahui manfaatnya, mari kita populerkan biopori. Mengapa tidak?***

Selasa, 25 Mei 2010

Selamat Jalan Ibu Negara



Selamat Jalan Ibu Hasri Ainun Habibie
Semoga beliau diterima di sisiNya

Sabtu, 22 Mei 2010

GAGAAAAAAAAAAAAAAK!!!



Review lagi!!
Lagi suka sama yang kocak-kocak,nih, tahu kan? Movie Crows Zero yang dibintangin sama Shun Oguri? Nah, kemarin ini nih, aku baru baca manga-nya. Seru bo!!! Sering bikin ketawa!!!

Ceritanya tentang Suzuran, SMA yang terkenal sama murid-muridnya yang berandalan, suatu hari kemasukan murid baru, tokoh utama maksudnya, Harumichi Boya. Dasarnya Harumichi anak nggak beres, jadinya dia sering berkelahi, bahkan sama murid-murid yang disegani *karena kekuatan*. Gara-gara itu dia jadi ketahuan punya kekuatan berkelahi yang luar biasa!!!

Akhirnya, Harumichi ditakuti oleh murid-murid Suzuran, walau nggak semuanya sih, dan banyak yang pingin jadi pengikutnya. Termasuk Yasuda, teman pertama Harumichi yang lemah, Akutsu cs, dan Hiromi cs, yang sudah dikalahkan Harumichi di hari-hari awalnya masuk sekolah. Selanjutnya, dia bakal mengalami berbagai macam masalah dengan berandal lain. Baca sendiri! Keren loh!!

Yang menarik disini, sejak volume 1 sampai yang aku terakhir baca alias volume 6, NGGAK ADA TOKOH CEWEKNYA BABAR BLASS!!! Dari halaman pertama, adanya cowoooooook mulu. Gebuk-gebukan pula. Biasanya kalo abis berkelahi, bonyok disana-sini, masuk rumah sakit, tau-tau sembuh, terus berkelahi lagi! Gyahaha...aku suka sih...

Beda sama movienya, tokoh utama di movie namanya Takiya Genji, kalo di manga namanya Harumichi Boya, pun kepribadiannya beda. Takiya Genji yang dimainin sama Shun Oguri karakternya cool, jarang ngomong, beda sama Harumichi yang cerewet, bodoh, geblek, suka nyolot, konyol! Beda banget kan? Si Harumichi ini juga bikin aku ingat sama manga Slam Dunk, tokoh utamanya, Hanamichi Sakuragi, kuat, tapi konyol...hehe...tipe karakter yang siiip lah pokoknya!

Yang penasaran, buruan baca deh! Selera humor Takahashi Hiroshi-sensei top pokoknya! Eiya...ini ada my fav pics dari manga-nya, aku ambil dari onemanga, thx bro...

Jumat, 14 Mei 2010

Kisah Princess yang Malang : Shokojo Seira!!!

Hyaaaah! Aku kembali!!!

Yak, setelah lama tak ada kejadian menarik untuk diceritakan, akhirnya aku memutuskan untuk bersinopsis sedikit tentang dorama yang baru selesai kutonton.

Oke, bisa dilihat, gambar di samping, buat penggemar dorama pasti nggak asing dong, kalo wajah ini punya Shida Mirai. Hem, ini dia Shokojo Seira atawa bahasa Inggrisnya Little Princess Seira.

Pada awal mula, Kuroda Seira ini adalah seorang anak yang super mega power kaya, sebagai anak putri satu-satunya dari seorang pemilik tambang berlian, tanpa ibu pula, dia menjalani hidup dengan penuh keceriaan dan kebahagiaan. Baik hati pula, pokoknya perfect banget sebagai seorang cewek. Pinter pula, ya ampun, jarang-jarang ada cewek kayak dia loh...Cantik pula...ck ck ck...Nah, berhubung hidup dan dibesarkan di India, dia berinisiatif buat sekolah di seminari tempat ibunya sekolah dulu di Jepang. Nama sekolahnya Millenius Seminary, seminari khusus cewek.

Nah, malangnya, beberapa hari setelah dia sekolah di sana, tepat pada hari ulang tahunnya, papahnya tewas tersandung berlian. Enggak, ding, bercanda. Maksudnya, ada kecelakaan di tambang dan papahnya tewas begitu saja. Tanpa pamit. Gara-gara hal itu, perusahaan keluarga Kuroda ditunjuk sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu *yang notabene juga menewaskan banyak pekerja* dengan pembekuan semua asetnya. Alhasil, Seira jadi miskin mendadak. Berhubung Millenius Seminary juga lagi krisis, Seira ditendang jadi pelayan di sana. Cerita inti dimulai dari sini. Seira menjadi gadis yang super mega power malang, disuruh bekerja ini-itu, plus digencet sama teman-teman sekelasnya yang pada sebel. Perjalanan menuju princess sejati, yeah. Rahasia pokoknya, tonton sendiri ya! Bagus lho! Ada Kaname Jun loh!

Nah. Di bawah ini ada beberapa komen yang kutulis secara subyektif. Ingat!!! Subyektif!!!

Minus :
Menurutku, ada beberapa tokoh dan figuran di sini yang aktingnya belum bagus-bagus amat, jadi pada beberapa adegan keliatan agak dipaksakan. Kalo aktingnya Shida Mirai sih, nggak usah ditanya lah yha...hehe. Terus ada dua tokoh tambahan, teman-teman Seira yang setia dari awal sampai akhir alias dua ekor tikus yang akhirnya diberi nama Nemi dan Zumi. Imut sih, tapi yang nyebelin, ni tikus dua tidak punya suatu kekuatan atau kecerdasan buat membantu Seira yang malang *ya iyalah, kan tikus!* tapi tiap episodenya datang cuma mau minta makan, ya ampun...tega banget dah pokoknya. Mana waktu tamat dikasih rumah bagus sama Seira lagi! Gyahaha...terus, aku agak terganggu sama goyangan kamera yang lagi nge-shoot muka para tokoh. Jarang sih, tapi ini membuktikan bahwa sang kameramen mungkin lapar, terus getaran lambungnya merambat sampai kamera. Hah, bodo amat. Terus, di sini kan ada percintaan antara Seira sama Kaito yang udah kerja duluan di seminari. Kaito adalah tipe lelaki yang tidak kusuka. Nggak jantan. Gampang gugup, walau suka menolong. Tapi itu, lho, pokoknya sikapnya itu bikin gemessss...hau...tapi, buat cewek yang suka cowok imut, pasti seneng deh! (^ w ^)v_piss_

Plus :
Ceritanya secara keseluruhan bagus loh! Awalnya aku takut kalo ni dorama bakal sangat menyedihkan *kayak filmnya Will Smith sama anaknya, the Pursuit of Happiness, aku nggak kuat nonton*, tapi ternyata nggak. Tiap episodenya terus ada pencerahan buat menemukan harapan, karena pada dasarnya si tokoh utama adalah orang yang super duper baik dan positif. Jadi ikut optimis, gitu. Hubungan batin antara pimpinan Millenius Seminary, Ibu Seira sama Seira sendiri juga menarik. Terus, makanannya enak-enak. Ceweknya manis-manis. Sopan-sopan. Seira bisa bahasa Perancis! Wow!! *plok!plok!plok!* Ada Kaname Jun pokoknya!

Ada temanku yang nonton ni dorama nangis melulu. Aku cukup dengan berkaca-kaca. Emang mengharukan soalnya. Tapi sayang, Kaname Jun yang muncul sebagai tokoh pahlawan, cuma nongol di episode-episode terakhir. Hauuu... Padahal lagi mempesona tuh, halah. Penasaran? Selamat menonton saja lah ya...hehe.

Minggu, 02 Mei 2010

Belajar Nyetir

Fuwa...
Tadi seharian baru latian nyetir, susah juga yha. Padahal pakai motor aja belum canggih-canggih amat. Awal mula sih, harusnya dari liburan semester satu yang telah lalu itu dah mulai latihan, cuma, akunya aja yang banyak main, jadinya nggak sempat. Baru kemarin Bapak mengultimatum biar latihan sama Pak Yono, yang merupakan teman Bapak.

Oke, pukul sembilan pagi, datanglah Pak Yono beserta anaknya, Mas Wisnu, menjemputku buat latihan. Langsung deh kita pergi ke lapangan pertamina, daerah Ngampel deket rumahnya Pepi, dan kita (baca:aku) latihan di sana.

Pertamanya, nggak langsung jalan, aku belajar teori dulu, mana gas, rem, persneling, kopling. Aku disuruh latihan injek-injek kopling sama oper persneling secara baik dan benar, biar jalannya halus. Lamaaa banget sampe aku rada lancar injek-injek, baru deh, jalan. Parah, bos. Ngadat jalannya. Mana dimarahin terus pula. Kaki kiriku ditendang-tendang (note : dimarahin sama ditendang-tendangnya secara halus kok, gila apa ditendang beneran) biar benar main koplingnya.

Abis itu istirahat sebentar, yang istirahat sih Pak Yono sama Mas Wisnu. Aku disuruh puter-puter setir mobil yang dah didongkrak, jadi bisa latihan puter-puter setir sementara mobil diam, seratus kali pol ke kanan, sama seratus kali pol ke kiri. Jadilah aku bagaikan remaja bodoh memutar-mutar setir mobil sendiri kayak mainan...Padahal di situ banyak para pemuda, yang pemudi aku sendirian...bwoho...malu bos...

Terus, aku muter-muter lapangan pertamina lagi, jalan maksudnya, biar oper persnelingnya lancar. Susahhh...belok kanan sama kiriku jelek, artinya, aku belum menguasai setir. Jadilah, kadang terlalu kiri, kadang terlalu kanan. Oper persnelingnya juga belum halus, jadi mobilnya sering berguncang mengerikan...tapi lumayan, sih, Alhamdulillah, belajar dari jam sembilan pagi sampai setengah empat sore, aku dah bisa muter-muter lapangan pertamina sambil oper persneling, nambah sama ngurangi, sama ngerem yang alus. Nah, pelajaran hari ini sampai sekian itu. Besok, latihan riting *gimana nulisnya, nggak tahu!*, sama terjun di jalan raya, di Kaliwiro! Ouch! Kaliwiro!!! Wait for meeee!!!

Pelajaran menyetir hari ini :

1. Belajarlah teori menyetir terlebih dahulu, terutama pengenalan komponen-komponennya dan fungsinya masing-masing. Seperti kopling bual ngopling, rem buat ngerem, gas buat ngegas, dsb.

2. Berlatih menggunakan peralatan yang ada di depan anda secara imajiner, yaitu tanpa menyalakan mesin. Cara ini efisien, tak beresiko, dan hemat bensin dibanding yang langsung berlatih menyalakan mesin mobil langsung cabut. Pastikan anda didampingi orang dewasa dalam hal menyetir. Lakukan hal ini sampai anda merasa terbiasa dengan yang ada di depan anda, terutama gas, kopling, rem, dan setir bagi pemula. Note : INJAK KOPLING, REM, DAN GAS DENGAN HALUS, BAIK DAN BENAR atau mobil anda bakal njindhal, atau bisa jadi merusak mesin. Bagian ini membutuhkan perhatian lebih buat pemula.

3. Beranikan diri untuk menjalankan mobil. Nah, pada tahap ini anda mulai belajar menyalakan mesin, menjalankannya perlahan, dan praktekan apa yang sudah dipelajari pada tahap sebelumnya. Seperti oper persneling, belok kanan, belok kiri, dan mengerem. Pastikan anda berada di tempat yang luas, dan pendamping, tentu saja.

4. Sabar dan telaten, itu perlu sekali. Buat yang tidak sabaran, biasanya celaka soalnya *pernah mengalami*. Dan berlatihlah secara kontinyu.

Ini Aneh, Sangat Aneh

***Note : cerpen ini aku buat dalam rangka lomba beberapa bulan yang lalu, berhubung nggak menang *hehe* dan nggak ada pemberitahuan lebih lanjut, jadi mau berbagi aja. Rada aneh emang ceritanya. Nggak jelas pula. Nggak bagus kok, nggak bagus. Selamat membaca!***

APA INI???

Aku tak menemukan kakek. Aku tak menemukan Bibi. Dan pakaianku jadi kain terbelit-belit! Baru saja aku untuk pertama kalinya bermain di loteng rumah Kakek, mencoba menyentuh cermin hitam di sana, berpusing cukup lama, dan tiba-tiba berada di sini!

Yang ada di depanku sekarang adalah, kumpulan pria yang penampilannya seperti pegulat, sebuah gong, serta lapangan bulat selebar arena tanding bulutangkis di tengah mereka. Kulihat bokongku berada di atas kursi kayu dengan ukiran yang rumit, dan aku berada pada posisi yang nyaman untuk menonton. Tambah lagi, seorang pria paruh baya dengan pakaian tradisional Jawa yang glamor, duduk tepat di sebelahku. Jangan-jangan aku tadi pingsan dan tiba-tiba didandani untuk jadi peserta festival budaya? Ya ampun!

“Maaf, Pak. Ini di mana ya?” aku towel tangan pria paruh baya itu, dan dia mengernyit.

“Apa yang Ananda katakan? Apa Ananda lelah? Atau sakit?” tanyanya prihatin.

Aku menggeleng, “Sepertinya saya salah tempat. Tolong, saya harus pulang!”

“Apa? Ananda ingin beristirahat? Tapi sayembara ini dilaksanakan untuk Ananda, tak boleh pergi sebelum selesai,”

“Kumohon!” Sontak aku berdiri, pria itu terkejut, dan wanita yang sejak tadi berdiri di belakangku, merengkuh tanganku dan dengan lembut memaksaku duduk kembali.

“Gusti Ratu, sepertinya Putri Drupadi gugup menghadapi sayembara ini, setelah menolak Adipati Karna, ” wanita itu berujar sambil mengedipkan sebelah matanya padaku.

“Hahaha! Tentu saja! Ratusan pemuda terbaik dari seluruh negeri memperebutkan putriku! Jelaslah ia berhak memusingkan diri untuk memilih salah satu diantaranya! Tenanglah Ananda putriku, ayah yakin, pria yang memenangkan sayembara ini adalah pria yang hebat! Tak perlu merasa bersalah telah menolak pria sehebat Adipati Karna, karena pasti ada yang lebih baik lagi!”

Adipati? Karna? Aku tak yakin. Tapi, perlahan aku sadar, aku memang berada di tempat lain. Tak masuk akal, tapi memang harus masuk di akal! Aku, Drupadi? Hei, ini bukan timesplit, ‘kan? Oke, begini saja. Ini mimpi. Pasti begitu. Pasti.

Selagi aku berpikir, tak terasa pergumulan pegulat telah dimulai. Mereka berkelahi. Merebutkan aku. Dan selagi aku heran, aku melihat lima pemuda mengenakan pakaian kain kelabu tua diantara orang-orang di sekitar arena. Aku tertarik.

“Ehm, Ayahanda, siapa mereka?” aku mencoba bertanya pada Sang Raja, mencoba beradaptasi. Jariku menunjuk lima pemuda itu.

“Dari pakaiannya, mereka brahmana, tapi, entahlah. Tak biasanya kaum brahmana ikut serta dalam sayembara.”

Beberapa saat kemudian, salah satu dari mereka maju ke arena. Kuperhatikan, dialah yang paling tampan diantara kelimanya. Kulitnya bercahaya, hidungnya bangir, sorot matanya tajam, dan gagah. Dia berkelahi dengan gesit, menumbangkan satu persatu penantangnya, selayaknya silat, jungkir balik, tendang sana tendang sini, lompat dan sesekali menghindar, beraksi ke segala penjuru arena pertandingan. Gerakannya bagai tarian, indah sekali. Padahal dia seorang brahmana! Tak bisa aku sembunyikan rasa kagumku, dan aku terus menatapnya lekat-lekat. Tapi di luar itu semua, aku masih memusingkan diri. Apa yang sedang aku lakukan di sini? Gila!

Tak makan waktu lama, pemuda itu berdiri di tengah arena sebagai pemenang.

“Gusti Ratu, ini saatnya.”

Sang Raja mengangguk, dan berkata, “Drupadi putriku, mari kita menemui dia,”

Aku menurut saja, tapi, secara tak terduga, interupsi datang dari para hadirin.

“APA-APAAN INI??? BRAHMANA TAK SEHARUSNYA MENGIKUTI SAYEMBARA!!! KAMI TAK TERIMA!!!”

“BENAR!!! HUKUM SAJA BRAHMANA ITU!!!”

Situasi tak terkendali, aku dan Sang Raja, tak berkutik. Dengan sigap para pengawal mengamankan kami. Kelima pemuda berpakaian brahmana itu berkelahi dengan susah payah, melawan ratusan orang yang datang untuk sayembara. Perlahan, mereka menjauh dari arena sambil menangkis serangan-serangan yang membabi buta. Mereka menuju tempat penitipan kuda, masing-masing dari mereka menaikinya satu sambil bertarung. Mereka meloloskan diri dengan kuda, tapi ada satu dari mereka yang tak lari, melainkan menuju ke arahku. Aku tak menyadari apapun sampai dia menyambar tubuhku dan mendudukkanku di belakangnya. Ini semua terlalu cepat! Dia membawaku kabur!

“Putriku!!!” Sang Raja berteriak, tapi, karena dia bukan ayahku, aku tak merespon. Dan sepertinya, prajurit berkuda mulai mengejar kami.

“Siapa kau? Apa yang kau lakukan?”

“Aku memenangkan sayembara, dan aku berhak mendapatkanmu. Aku Arjuna, putra ketiga dari Pandhawa, datang dari Astina Pura. Mereka yang di depan itu saudara-saudaraku,” katanya sambil memacu kuda.

Wow. Sepertinya aku tahu dimana aku berada. Ya! Aku ingat! Ini masa dimana kisah Mahabharata berlangsung. Aku pernah mendengar Kakek bercerita padaku. Tapi aku tak mengingat seluruhnya. Lalu, kemana tujuan kelima pemuda ini kabur? Sekarang ini, yang aku tahu hanyalah, prajurit berkuda tak tampak. Ini artinya, mereka berhasil melarikan diri!

Ya ampun. Sesungguhnya, aku ingin tidur. Tapi guncangan selama perjalanan membuatku harus menahan rasa sakit di pantat. Kalau aku tiba-tiba menyandarkan kepalaku di punggung yang ada di hadapanku ini, malu. Tapi ini memang perjalanan yang panjang. Kalau aku bawa jam tangan, pasti sudah lebih dari lima jam kuda ini berlari. Matahari hampir tenggelam. Dan kami belum sampai tujuan. Tanganku lelah memeluk pinggang pemuda ini dalam waktu yang lama. Senang, sih. Tapi, grogi juga.

“Kapan kita sampai?”

“Menurut perkiraanku, ketika matahari tenggelam, kita sudah sampai. Tenang saja, simpan saja lelahmu. Kau bisa beristirahat nanti, Drupadi.” Dia tersenyum menggoda. Tidak sopan! Tapi karena dia tampan, aku maafkan. Baiklah, dia benar. Matahari sudah separuh tenggelam di cakrawala, dan kelima kuda menurun kecepatannya. Kami memasuki kawasan di mana ada rumah joglo yang indah berdiri di atasnya. Dan setelah kuda-kuda ini berhenti, Arjuna turun dan membantuku menjejak tanah.

“Drupadi, tunggulah di sini. Ada ibuku, kami ingin berbicara dengannya sebentar.”

Aku mengangguk patuh. Pandhawa memasuki bagian depan joglo menemui seorang wanita. Ibu mereka?

“Ibu, kami pulang,” kakak Arjuna memulai pembicaraan.

Wanita itu tersenyum lembut, “Masuklah dan beristirahat, kalian pasti telah mengalami kejadian yang melelahkan,”

“Benar. Tahukah Ibu? Selama perjalanan, kami mendapatkan sedekah dari orang-orang,”

“Kalau begitu, putraku, semua yang kalian dapatkan selama kalian pergi, aku perintahkan untuk dibagi sama rata, tak terkecuali.”

“Tak terkecuali, Ibu? Benarkah itu?”

“Benar, tak terkecuali. Aku perintahkan itu, dan kalian harus melaksanakan. Kata-kataku sebagai seorang Ibu dari para ksatria, tak bisa ditarik kembali.”

Pandhawa terdiam sejenak. Arjuna angkat bicara,”Ibu, akan kuperlihatkan sesuatu!” Dia berjalan cepat menuju ke arahku, menarikku ke hadapan Ibunya.

“Kami dapatkan Drupadi, putri dari Raja Drupada, penguasa Panchala, sebagai hasil dari kami memenangkan sayembara!” ujar Arjuna lantang. Aku bingung.

Ibu mereka tampak sangat terkejut melihatku.

Kakak Arjuna menambahkan,”Ibu telah memerintahkan kami berbagi atas apa yang kami dapatkan, itu berarti, Drupadi pun menjadi milik kami berlima!”

APA??? APA INI???

“APA ARTINYA INI SEMUA???” Aku berteriak. Mereka semua menatapku. Lebih-lebih Ibu Pandhawa. Terbelalak ia!

“Drupadi, atas perintah Ibuku, kau harus menikahi kami semua. Kau tak bisa mengelak atas takdirmu, dan apa yang diperintahkan atasmu.”

Aku tak berpikir dua kali. Sontak aku melepaskan pegangan tangan Arjuna, dan berlari. Entah mengapa, tiba-tiba aku menjadi wanita rendah! Seenaknya saja mereka!

Di belakang, Arjuna mengejarku, tapi lariku lebih cepat. Lariku seperti lari orang kesetanan!

“Drupadi! Berhenti! Berhenti kataku!”

“Tidak! Aku tak mau menikahi kalian berlima!!! Aku pelajar!!!”

“Apa yang kau katakan? Kau bisa mencoreng nama baik ayahmu!! Atau, kau merasa bersalah menolak Adipati Karna?”

“Siapa lagi itu??? AKU TAK TAHU APA-APA!!!”

“Drupadi! Aku memenangkan sayembara untuk mendapatkanmu! Aku berhak atas dirimu!!!” Huh! Memangnya kenapa?

Tiba-tiba, sekitar 50 meter di depanku muncul sebuah lubang besar hitam di udara. Aku merasa aneh. Tapi dari tadi memang aneh!!! Karena semua yang ada di sini aneh-aneh, aku masuki saja lubang yang aneh itu! Hap!

“DRUUUUPAAAADIIIII!!!!” teriakan Arjuna melemah, sepertinya dia mulai lenyap.

BRUAGH!!!

Aku terjerembab. Daguku sakit. Dan posisiku memalukan. Aku mencoba duduk. melihat sekitar. Ini, ruangan yang aku kenal. Loteng rumah kakek! Kubersihkan diriku yang diselimuti debu. Syukurlah, bajuku kembali seperti semula. Kubilang apa, aku hanya bermimpi! Aku menoleh ke belakang, dan kutemukan lagi cermin hitam itu. Hah? Bayanganku di cermin? Aku meneliti penampakanku dalam cermin, dan aku menemukan sesuatu. Aku raba kepalaku, kuambil benda yang menempel di rambut. Astaga! Hiasan? Ini seperti penjepit rambut yang aku pakai di alam sana. Emas dengan ukirannya yang cantik berbentuk bunga, berkilat-kilat diterpa cahaya temaram lampu loteng. Aku segera turun ke lantai bawah.

“Wiwid!” Bibi memanggilku segera setelah melihatku, “Baru kemana saja kau??? Kau sudah membuatku cemas! Dan ternyata kau tidur di loteng? Ya ampun…” dia geleng-geleng kepala.

“Ah…haha. Maaf, maaf, Wiwid saja tidak sadar kalau ketiduran, sampai malam…” aku tersenyum hambar, “Mana Kakek?”

Bibi bermain mata mengisyaratkan bahwa Kakek berada di ruang makan. Aku segera menuju ke sana.

“Kakek!” panggilku. Beliau sedang asyik membaca, terperangah menyadari kehadiranku, “Lihat!” Aku menyodorkan jepit rambut itu.

Kakek memandangnya lama. Setelah itu tampaknya ia mengingat-ingat sesuatu, berpikir, dan ia menatapku,”Kau temukan itu,”katanya pelan, bibirnya tersenyum misterius.

“Apa?” Kakek tak mau menjawab, ”APA?” aku bersikeras ingin tahu, tapi ia tetap diam.

“Kakek mau tidur,” dan ia meninggalkanku begitu saja.

Lalu, aku merasa ditelantarkan. Aku bingung, dan tak tahu harus bagaimana. Jadi, apa itu sebenarnya? Sial!***

Kamis, 29 April 2010

SINDAP

Gilaaaak...
Tengah malem ngadep komputer, garuk-garuk kepala adanya cuma ketombe mulu...
Banyaaak...
Padahal dah keramas kemaren Selasa...
Mana ketombenya bulet-bulet lagi...
Gateeel...
Besok pagi jadwal keramas nih...
Tapi mau sauna...
Abis sauna brati. Ok deh cuk, bos, nyak, mami.
Ni rambut bakal aku rawat baek-baek...

Kimiaku Malang Kimiaku Sayang

Ow yeah, hari ini aku ma Ruri joging lagi, tapi beda rute : ke sekolah! Kita berdua emang pingin sekalian nonton nilai hasil UN yang dari kemarin Senin pas pengumuman kelulusan belum diumumin. Pokoknya, sambil berbasah-basah keringat, dengan bau badan yang menguar kemana-mana, kita masuk area sekolah yang lagi rame PSB alias penerimaan siswa baru. Lha, papan pengumumannya nampang di depan kantor sekolah. Ternyata eh ternyata, anak kelas 12 yang harusnya dah liburan pada berangkat juga, ada yang sekedar maen, ada juga yang ngurus ini-itu. Tapi yang jelas, yang joging cuma kita. Aha!

Kucari-cari nomor ujianku, piiip - piiip - piiip - 139 - 6, terus aku urutin nilainya, oke, ni nilai bakal aku umumkan ke seluruh dunia :
Bahasa Indonesia : 8.80
Bahasa Inggris : 8.80
Matematika : 7.75
Fisika : 8.75
Biologi : 9.00
Kimia : 5.25!!!

Hosh,hosh,hosh. Dengan sedikit panik, aku urutin ke atas sama bawah. Tahun ini UN kan rada-rada susah ya, jadi, kimia yang nilainya 5-an pasti ada banyak. Ada! Ada! Tapi cuma satu tok, entah siapa *pengumumannya pake nomor ujian, bukan nama*, dan itu pun 5,75.

AUUUWWW!!!!
Oh, yeah, wow.
Kimia gua paling jelek seangkatan...

Gila gila gila, crazy crazy crazy, dengki dengki dengki, iri iri iri, Ya Masya Allah...
Ni mapel satu emang nggak pernah akrab ya ma aku, masa dari kelas 10 nilai sembilan cuma sekali, nilai delapan cuma berapa biji, tujuh beberapa, enem banyak, lima empat tiga sekali-kali, pernah dua pula!!! Itupun kelas 12 waktu ulangan kimia unsur apaaa gitu, yang ada golongan tiga empatnya itulah. Kimia memang momok yang sangat mengerikan. Tidak baik untuk tumbuh kembang manusia! Ntar kuliah aja ada mata kuliah kimia dasar di semester satu. Dua sks doang sih, moga aja ntar ujiannya dapet A, brati emang harus belajar ekstra ini...Awas ya kim, huh! Akan kutaklukan kau!!!!

Memalukan nggak ya, nampangin nilai UN di blog? Nggak papa lah, toh sepanjang perjalanan pulang tadi aku memberitahu banyak orang perihal peringkat nilai kimiaku seangkatan. Dan sepertinya muka mereka menyiratkan rasa prihatin...Yah, bodo amat lah, ni blog juga yang baca paling sebiji dua biji, bwehe...Eh, nggak memalukan dhing, ini kan nilai UN hasil kerja keras sendiri, jadi emang patut diapresiasi, walau jelek, ohohohohoho! Oh, hentikan. Stop menghibur diri sendiri.

Oke, kita lanjutkan. Pokoknya abis itu kita poto-poto. Eiya, di samping ini aku bersama empat bespren. Yang empat lagi nggak tau pada kemana, sibuk ma jadwal kerja padat kali ya. Saya perkenalkan, dari ujung kiri, Risya, terus aku yang pake jaket merah, Ruri yang krudung putih, Pepi yang pake kaca mata *matamu liat kemana Pep??*, terus Azi yang paling atas. Yah, harusnya kita kumpul, bos. Ntar hari Selasa, kita mo maen ke Dawuhan, mohon doanya yha, biar bayar angkotnya murah...hehe. Singkat cerita, bis tu kita nganter Azi beli sepatu *akhirnya dia dapet sepatu merah bludru berpita, cantik sekali...*, trus aku ma Ruri joging lagi di alun-alun. Hm, inilah semangat muslimah yang berolahraga...FIGHTING!!!

Rabu, 28 April 2010

Joging

Udah dua kali aku joging ma bespren-ku, Ruri. Haha, kita emang punya tujuan sama sih, yaitu mengecilkan kaki dan p*nt*t...aw! Terlalu jujur!
Ehem, gimana, yha, ngomongnya. Pokoknya, kita emang pingin sehat! Nah, karena itulah kita punya program joging *eh, nulisnya joging tuh joging apa jogging? Ah, bodo amat! Yang penting joging!* dua hari sekali, sama mandi uap...Ay! Ngomong aja sauna!

Gimana yha...kita emang pingin sehat...

Berawal mula dari beberapa celanaku yang udah mulai nggak muat dan itu memprihatinkan...kalo Ruri sih, entah apa itu, yang jelas latar belakang kita joging rada-rada mirip lah. Dan kita pengen...ntar wisuda dah ada perubahan...ohohohoho!

Oke! Rute kita joging tuh rumahku-rumah Azi. Nah, ini adalah bespren yang lain. Secara...bespren gua ada delapan, hehe, lain kali aku ceritain ^^! Lebih lengkapnya, Perumahan Asli Permai-Ngasinan-Mirombo-Mendolo-Sariyoso. Jauh bok! Apalagi ntar kalo dah sampe Mendolo, naiknya ke Sariyoso teh, bikin kaki peugeul-peugeul atuh! Tapi kita menjalaninya dengan tabah, kok. Dan alhasil, kalo sampe rumahnya Azi buat rehat sejenak, baju udah basah sah, alias mandi keringat. Bagus tuh, buat kesehatan...

Joging yang pertama berhasil lho! Cuma, yang kedua kemarin rada eror. Kita kan udah semangat-semangat lari sampe rumah Azi, sampe di sana, e, malah Azi pergi mau makan-makan ama kelasnya! Yaudah, akhirnya Azi mengijinkan kami berdua buat jaga rumah dia. Aw...serasa rumah sendiri bok...ga ada orang sih, hehe *Mohon maaf dan terima kasih buat Azi sekeluarga, terima kasih buat tetangga sebelah Azi yang udah percaya ma kita buat masuk ke rumah Azi*. Setelah dua jam menunggu, akhirnya Azi pulang dengan kenyang dan kita kelaparan dan akhirnya Azi beli makanan, terus kita lahap sampai hampir habis! Terima kasih buat biskuit-apa-itu sama snek makaroni...enak...Aw! Percumah joging dong! Haha, bodo amat! Nggak ada kompromi emang buat perut laper...

Nah, selanjutnya, kita bertiga pada latian merias wajah, secara, kita yang awam banget sama urusan dandan, tiba-tiba mau wisuda, en niat nggak mau nyalon. Yaudah, nyoba-nyoba aja sekali. Dan selama dandan-mendandan, ternyata hujan turun deras sekali. Tapi yah, karena lagi sibuk belajar dandan, kita nggak peduli.
Setelah berpuluh-puluh menit, selesailah sudah. Dan menurutku, ancur dah hasilnya, heheh. Abis, kulit coklat-gelapku ini tiada mau kompromi sama bedak kuning langsat. Jadilah, coreng-moreng, mana bibir merah membara lagi, tapi nggak papa dhing, namanya juga amatir...

Udah muka nggak jelas, hujannya makin deras nggak jelas pula. Setelah pertimbangan masak-masak, daripada ntar kesorean, jam 5 kita berdua nekat pulang dari rumah si Azi. Bawa payung satu. Bayangin! Pulang dari Azi jam 5 sore! Buat yang nggak tahu rumahnya Azi, tutup mulut sajalah kalian...

Aku ma Ruri berlari-lari di bawah hujan, di bawah kilat yang menyambar-nyambar, membawa payung yang kadang dipakai kadang tidak, di Sariyoso pula, oi! Diantara anak sembilan, yang bisa gini cuma kita berdua loh...hehe. Dan di tengah-tengah perjalanan, kita nemu Rosella, itu, lho, kembang yang kalo dijadiin teh terus diminum bisa melangsingkan...haha. Ruri ambil dua kembang, aku nol kembang. Ruri loh yang ambil...bukan aku...

Dan akhir daripada akhir, kita pulang naek angkot! Joging yang melelahkan...

Akhirnya Lulus Juga

Akhirnya!
Aku ingat buat nulis laporan kelulusan!
Akhirnya!
Aku lulus!
Gyahaha...

Yak, kemarin hari Senin, tanggal 26 April 2010, terjadilah pengumuman UAN. Dan, alhamdulillah,sekolahku tercinta, SMA 1 Wonosobo, berhasil meluluskan murid-muridnya 100%! Terima kasih buat perjuangan teman-temanku semua, sehingga kita dapat lulus bersama-sama..^^
Tapi, kalo diitung-itung, nggak jadi 100%, dhing. Wong sekolahku ada kelas jauhnya, dan diantara mereka ada yang mengulang. Tak apa-apa wahai sobat! Selamat belajar lagi buat mengikuti remidial UAN! Tetap semangat!!!

Aku baca di SM, kalo UAN tahun ini persentase nasional kelulusan berurang 3%. Jawa Tengah yang mengulang sekitar 13000 anak, sementara di Wonosobo sendiri, ada 440 anak. Fenomena macam apa ini? Menurutku sih, ada beberapa faktor, ya iyalah. Dari jadwal UAN yang dimajukan, kualitas soal yang meningkat, juga standar nilai yang makin ketat. Terlebih, ada remidial UAN, yang berarti, lagi-lagi sistemnya diperbarui, dan anak didik lagi-lagi dijadikan kelinci percobaan. Teman-teman mengeluhkan, pasalnya, menurut penuturan para kakak kelas, soal-soal UAN lebih mudah daripada soal-soal try out, tapi tahun ini, pada beberapa mapel yang terjadi justru sebaliknya. Pemerintah juga seenaknya memajukan jadwal UAN, yah, walau nantinya emang liburannya lebih panjang, hehe, tapi, kebijakan ini berhasil bikin panik banyak murid kelas XII di berbagai daerah. Lagipula, kebijakan itu muncul saat ada rumor UAN ditiadakan, buntut MA yang memenangkan sidang para wakil-wali-murid-atau-apalah-itu di awal tahun ajaran 2009/2010. Sayang banget ya? Kerasa juga kan? Banyak lho, yang pada akhirnya stress, bahkan kemarin, ada siswi yang pingsan gara-gara mengulang UAN bahkan ada yang mau bunuh diri, di SMA Jateng pokoknya, nggak tau dimana...^^.

Tapi, itu sudah berlalu, selamat buat teman-teman yang berhasil lulus dengan keringat sendiri, hahaha...dan good luck buat teman-teman yang mengulang. Cepetan lulus yak? Biar bisa bareng ntar liburan tanggal 10-14 Mei,hehe.

Aiya, mau cerita sedikit perayaan kelulusan di sekolah. Yah, seperti pengumuman kelulusan di kebanyakan sekolah, dihiasi dengan jerit tawa bahagia, lompat-lompatan, foto-fotoan, spidol-spidolan, pilok-pilokan,dan lain sebagainya. Pada bahagia sih, jadi walaupun udah dilarang sama kepsek, tetep aja coret-coretan, konvoi pula! Udah tradisi sih, ya...Tapi, berhubung termasuk kaum yang tak ikut dicoreti tapi ikut mencoreti, haha, aku berharap tradisi ini bisa diperbaiki lagi. Tahu nggak? Kemarin Selasa aku baca SM, di sana sepanjang halaman berita lokal, adanya poto pelajar corat-coret ama konvoi melulu. Tapi tidak, buat yang dua ini. Penghargaan tertinggiku buat pelajar SMA 1 Magelang sama SMA 1 Bantul. SMA 1 Magelang mengadakan konvoi dengan sepeda onthel, tanpa coretan sedikitpun di seragam mereka. Dan jubir mereka bilang, bahwa mereka ingin konvoi dengan tertib. Mereka ingin menunjukkan bahwa pelajar adalah remaja yang sopan dan santun, lagipula yang namanya konvoi pake sepeda motor mengganggu lalu lintas dan bikin polusi. Lain lagi sama SMA 1 Bantul, mereka merayakan kelulusan dengan donor darah dan kegiatan sosial! Gara-gara baca dua berita ni, mataku berhasil berkaca-kaca...lebay sih, tapi aku emang terharu, udah jarang, lo, pelajar kayak mereka. Semoga ke depannya nanti makin banyak deh pelajar kayak gitu! Amin...

Nah, demikian sekelumit cerita dariku. Semoga adek-adek kelas bakal mengalami UAN yang lebih membahagiakan, ya! Salam satria!

Senin, 26 April 2010

PENGUMUMAN UAN!!!

YO! MOTHER FATHER!!!
Hari ini pagi-pagi aku lagi nongkrong depan komputer, secara, pingin memberitahu dunia kalo hari ini saatnya pengumuman UAN!!!
Harusnya biasa ajha yha...
Tapi temen-temen teh dari kemarin udah bikin panik gara-gara ada isu hasilnya dah ketauan di internet, alias mbah gugel, tapi ya bodo amat lah. Bukannya nggak asik kalo dah tau sebelumnya ya? Biar surprais gitu...
Denger-denger sih, banyak yang ngulang. Jawa tengah aja, kemarin aku baca di Suara Merdeka, yang mengulang 13 ribuan anak. Semoga aku bukan termasuk salah satunya, amin...
Hm...kalo begitu adanya, daripada begini, mending aku siap-siap ke sekolah sekarang, ok?
Ntar nek dah pulang aku bakal segera lapor!
Roger!

Minggu, 25 April 2010

Crazy Family!!!


Oh yeah, setelah berabad hiatus, sekarang aku pengen berbagi nih...
Rada gak mutu, sih. Tapi berhubung kemarin-kemarin ini baru baca komik lucu, jadi pengen beritahu ke orang-orang, hyahahaha...
Terbitan Elexmedia, masuknya ke Level Comic. Judulnya Genius Family Company, tebalnya 159 halaman, harganya di kover belakang kalo ga salah 28.000 rupiah, tapi berhubung aku pinjem yahhh...gitu deh...^^
Ni manga dikarang-karang sama yang ngarang Nodame Cantabile, yang termasuk my best-fav mangas! Gambarnya simple, tapi lucunya bos! Yah, walau lucunya belum ngalahin Time Limit-nya Ringo Hijiri!! The funniest manga I've ever read! Kocak gila! Hehehe...
Ni manga cerita tentang Katsuyuki Natsuki, seorang pemuda jenius (?) yang selama hidup membantu ibunya bekerja di sebuah perusahaan, dan berkatnya pada suatu hari ibunya naik jabatan jadi kepala bagian. Tapi, kebahagiaan Natsuki tak berlangsung lama, pas makan-makan naik jabatan itulah datang seorang lelaki dan anaknya, alias Tanaka Family, yang pada akhirnya, jadi ayah n saudara tiri! Aiya, belum bilang, papanya Natsuki yang tampan sudah meninggal...hwehwehwe...
Nah, yang jadi problem di sini adalah, Tanaka family yang kehidupannya abnormal. Tanaka-ayah yang novelis ga sukses, dan Tanaka-anak yang nggak beres. Mereka telah berhasil bikin kacau hidup si Natsuki yang perfeksionis, dengan ke-innocent-an mereka.
Ohohohohoh!
Sebenarnnya banyak yang mau aku ceritain nih, tapi biar pada penasaran, aku stop aja dah! Recommended banget loh! Dijamin ketawa deh! Hyahahahahahah!!!

Selasa, 30 Maret 2010

Gyahahaha...

Ew...
Walaupun diri ini amatlah sangat hina karena tidak konsisten dalam berblogging, tapi ini template yang benar-benar nyaman dan menyenangkan...
Gyahahaha...
Kayaknya abis ujian ni bakal sering ngepost?
Yah, tunggu sajalah para penggemar...
Gyahahaha...